Lahir di Solo, pernah 8 tahun tinggal di Bali. Pensiunan abadi sekaligus Web Programmer & owner di Gravis Web Design, juragan CeritaInspirasi.net, PEPeku.com, IlmuPengetahuan.org, Akun.biz, Travelindonesia.org, dan puluhan web lainnya. iOS & Android apps developer, PHP & jQuery engineer, UI designer, tukang foto keliling, hobi maen drum & kibor, internet marketer & SEO master (katanya), writer & editor buku, servis TV & radio, benerin genteng, gali sumur, tukang pijet, serta beberapa side job gak penting lain. Biasanya naik sepeda gayung atau malah jalan kaki. Hobi keliling Indonesia, bongkar-pasang komputer, penikmat seni, suka hal-hal baru, absolutely free-man, dan yang penting suka sambel dan masakan Jawa.
Seorang lelaki, secangkir kopi, dan lamunan sore hari
“Dek, coba sebutkan lima jenis burung yang kamu ketahui..” Tanyaku pada Riki beberapa waktu lalu. Riki adalah seorang anak tetangga yang duduk di kelas 4 pada sebuah SD favorit di kota saya. Sebenarnya saya hanya bercanda saja, sekaligus mengetes kemampuan IPAnya. Anak itu sebelumnya sudah pamer bahwa nilai mata pelajaran IPA di Rapornya 8. “Pinguin, burung kenari, lovebird, poksay, dan kalibri!” Jawabnya dengan bangga. Gubraak.. saya langsung tersentak mendengar jawabannya. Memang semua jawaban itu benar.. tapi kok gak ada satu pun burung yang berasal dari Indonesia yah?? Padahal Indonesia memiliki 1.598 jenis burung loh!!
Saya tidak bisa menyalahkan anak itu. Maklum, semua buku yang ia pelajari, bahkan acara flora fauna di TV jarang menampilkan hewan-hewan Indonesia. Hal-hal iniΒ membuat Riki lebih mengenal negeri asing dari pada negerinya sendiri. Secara global, mungkin itu salah satu faktor yang menyebabkan bangsa ini kurang menyayangi alamnya sendiri. Tak kenal maka tak sayang kan? Padahal negara kita kaya loh! Jenis spesies hewan dan tumbuhan yang kita miliki adalah yang terbanyak di dunia, lebih banyak dari Afrika, bahkan Brasil dengan hutan Amazonnya pun masih kalah.
Percakapan ini pula yang mendorong kita tergerak membuat buku tentang burung-burung Indonesia untuk anak-anak. Setelah menghubungi banyak sahabat, akhirnya terbentuk tim Geonesia, yang akan menulis berbagai buku tentang kekayaan alam Indonesia. Tim ini terdiri dari ilmuwan-ilmuwan keren dari berbagai bidang seperti biologi, agrikultura, dan geologi (mereka rata-rata masih seumuran saya loh.. tapi puinter-puinter euy.. dan idealisme yang dimiliki mantap!.. I luv it!!). Yup, kita orang muda akan coba menerjang derasnya arus buku-buku asing yang melulu bercerita mengenai hewan dan kekayaan (bahkan filsuf) dari negeri sono..
Setelah melalui berbagai pertemuan, akhirnya kita sepakat untuk menulis buku pertama dengan judul “Keistimewaan Burung”. Buku ini mencoba bercerita mengenai keistimewaan burung-burung Indonesia. Buku ini nantinya ditujukan untuk anak-anak, dengan bahasa dan penjelasan yang sangat sederhana, serta sebagai pengantar ilmu taksonomi bagi anak-anak. Satu syarat yang harus terpenuhi: burung yang termuat di sini 100% harus dari Indonesia.. gak boleh burung asing.
Lalu bagaimana dengan foto? itu pertanyaan yang terlintas oleh kami waktu itu. Memang, sulit untuk mencari foto-foto burung langka di Indonesia. Untuk penulisan buku, tidak mungkin nyolong foto dari internet karena melanggar hak cipta (dendanya gede nek..!). Selain itu, agar tidak pecah saat dicetak, ukuran foto minimum harus 6 megapiksel. Sebenarnya bisa juga beli, tapi harga copyright foto-foto burung langka sangat mahal euy.. karena kebanyakan fotografernya orang asing.. waktu kita tanya, rata-rata mereka minta harga US$ 500-1.000 per foto.. padahal kita butuh lebih dari 30 foto, jiaaaah.. duit dari mana tuh???
“Oke deh, aku tak nyoba cari..” Kataku agak nekat pada tim waktu itu. “Sanggup?” tanya mereka. “Pokok’e tak coba dulu.. doakan semoga berhasil..” Akhirnya Nikon D60 ku keluar lagi kotaknya. Dengan tambahan seperangkat lensa pinjaman – moncong kamera itu pun jadi sangar seperti bazooka, yang berarti sudah siap untuk merekam wajah burung dari jarak jauh. Yup, aku memang bukan fotografer profesional – tapi setidaknya kalau untuk memotret burung dengan cara yang baik dan benar pasti taulah caranya.
Aku memulai perjalanan memotret burung dengan menyusuri hutan-hutan lindung di Jawa hingga Bali. Anak gadis eh.. anak ayam tetangga pun tak luput dari jepretanku, termasuk terjun ke sawah dan ladang petani. Butuh waktu lebih dari 3 bulan untuk mengumpulkan foto-foto burung ini di sela-sela waktu senggangku. Ada sedikit penyesalan saat tidak menemukan seekor pun jalak bali waktu menyusuri hutan-hutan di pulau dewata. Memang, akhirnya aku bisa dapat foto jalak bali – tapi di Bali Bird Park (jiaaah…), yang mengakibatkan foto jalak bali itu tidak bisa dipakai (karena ada cincin di kakinya).
Tapi setidaknya saya berhasil memotret beberapa burung langka seperti elang bondol, blekok, sri bombok, dll di habitat aslinya. Yup, pada akhirnya tidak semua foto di buku itu hasil jepretan saya – ada sahabat-sahabat baru anggota Cerita Inspirasi fanspage yang bersedia membagi beberapa foto koleksinya.. (thanks, men!! great job!Β d^^ ). Fotografer-fotografer muda itu rata-rata berasal dari Indonesia timur dan Sumatera.
Lalu bagaimana contoh hasil akhir bukunya? klik dan lihat beberapa sampel halamannya pada issuu document di bawah.. ^^ (maaf, karena beberapa hal, cover buku tidak bisa ditampilkan di sini). Buku Keistimewaan Burung akan mulai beredar di pasar Indonesia sekitar akhir Maret 2010 nanti. Not just that! dengan bantuan beberapa sahabat baru di Cerita Inspirasi fans Page pula, blue print buku ini mereka tawarkan ke beberapa distributor asing.. dan YES!! Distributor asing bersedia mengedarkannya.. so buku ini nantinya juga akan diterjemahkan ke bahasa Inggris dan beredar di beberapa negara. Distributor asing bilang ‘oke’ karena selama ini buku-buku anak yang khusus mengulas burung-burung Indonesia (yang sering jadi bahan pembicaraan di luar sono) memang sangat jarang. Hohoho.. akhirnya berhasil juga gantian menjajah ‘burung’ mereka.. hihi..
Yup.. kita sadar betul bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Setidaknya ada dua burung eksotis yang belum ada, yaitu jalak bali dan cendrawasih (sayang yah.. tapi cari fotonya sulit amit euy.. ada yang bisa bantu?). Kita berharap buku ini bisa menjadi perintis bagi buku-buku sejenis yang lebih baik. Harapan kita simpel.. jika suatu saat bertanya lagi apa 5 jenis burung pada anak SD, mereka dengan bangga bisa menjawab: “Merak, Garuda, Kukukbeluk, Bangau Tongtong, dan Gelatik!”
Tim Geonesia saat ini juga masih sibuk menulis buku-buku selanjutnya, diantaranya tentang serangga Indonesia. Jika ada temen-temen ada yang pernah ngubek-ngubek Photo Album di akun FBku, bisa ditemui beberapa foto yang nanti akan digunakan dalam buku Serangga ini. Seorang anggota tim yang lain juga masih sibuk menyusuri berbagai tempat untuk merekam eksotisme ular-ular Indonesia. Jika sebagai blogger saya belajar mencintai ibu pertiwi dengan mengadakan kontes artikel anti korupsi – mungkin jika sebagai fotografer dan desainer.. ya ini nih persembahan kita.. ^^ semoga Ibu bisa tersenyum..
Eh.. ada yang tahu iklan TV ini gak: “Dinosaurus apa yang pemakan tumbuhan?” “Brontosaurus!” jawab si anak. Trus si ibu bertanya lagi, “Pemakan daging?” “Tireeex..!” jawabΒ si anak lagi. “Trus pemakan segala?” “Papasaurus!”. Halaaah… ni iklan apa lagi yah?? semua hewan purba yang disebut gak ada yang dari Indonesia euy.. Padahal artis dan sutradaranya orang Indonesia juga! Udah gitu si anak malah dianggap pinter.. (jiaaaah..)
Asal tau aja ye.. hewan-hewan purba di sini dari stegodon hingga rhinocerotidae semuanya eksotis euy.. bahkan ikan Coelacanth yang diperkirakan punah 65 juta tahun lalu.. ternyata masih hidup damai di perairan Manado! (lihat di sini). Situs-situs purbakala Indonesia memang termasuk unik. Satwa-satwa purba di sini umumnya bersifat endemik (tidak ditemukan di daerah mana pun kecuali di Indonesia), serta sudah menjadi bahan perbincangan dan pusat penelitian ilmuwan dunia sejak tahun 1800an – (brontosaurus dan tirex baru mulai diteliti pada tahun 1900an). Apa gak keren tuh?? Hal ini juga yang mendasari akan diterbitkannya buku anak ke dua: Fosil dan Hewan Purba di Indonesia. Doakan bisa lancar yah.. ^^ Buat temen-temen semua, dukung kita agar bisa terus berkarya dengan membeli buku ini untuk anak atau adik-adik anda.. (halaah..)
.
amankan yg pertamax..sambil menyimak..hehehe
setuju mas..Indonesia memang gak kalah eksotis dari luar negri…go go Indonesia…
wah mau menerbitkan buku soal burung ya?!?!?!? hehehehehehe……………..burung beneran ya!!!!!
saya tahu 5 burung dari indonesia, kakaktua, cendrawasih, kuntul, emprit, garuda!!!!!! heheheheheh
setau gue ya burung di indonesia ya burung garuda
hehehe
emang negara kita udah terpengaruh ama dunia luar.
ckckck
waduh gambar burung aja udah dkuasain ama negara lain π
wah abis menjelajah di hutan neh… Indonesia perlu memperkenalkan keanekaragamannya salah satunya lewat buku.
upaya yang amat mulia…semoga diberikan kemudahan….
nanti kalau ada ditoko buku dekat saya, insya allah jika dananya ada, mesti punya nih buku!
apalagi saya punya banyak keponakan yang masih kecil, saya sendiri dengan ini dapat memetik pengetahuannya….
salut!
mantap!
wah bangga sekali saya masih ada anak2 bangsa seperti kamu jod yang begitu peduli dan bangga dengan bangsa dan tanah airnya sendiri. saat saya menonton Berita di salah satu stasiun TV swasta di jakarta, mereka sempat membahas mengenai kesadaran berbangsa dan tanah air, miris saya mendengar waktu mereka menanyakan kepada anak bangsa tentang semboyan bangsa Indonesia mereka bilang dengan tergagap (malah terkesan lupa) “Boneka Tunggal Ika” jawabnya. miris jod….bahkan mereka diminta menyebutkan sila dalam pancasila saja lupa. inilah potret generasi bangsa indonesia…..
Lho kenari sama poksay bukan burung Indonesia to ?
Salam bentoelisan
Mas Ben
Yup.. kenari aslinya dari Canary Island (daerah madagaskar afrika), trus poksay dari daratan cina.. ^^
[…] Untuk lebih lanjutnya bisa kunjungi langsung alamat ini http://www.ceritainspirasi.net […]
Ntar klo ada di toko buku, Insya Allah aku beli. Maju terus Indonesia.
mantap sekali idenya bang….serta bukunya juga patut di sebar luaskan..agar generasi penerus bangsa akan mengenali jenis2 heewan milik negara kita…salut untuk ide dan kepedulian bang joddie dan teman-teman….semoga sukses selalu……………..
judulnya “burung indonesia” sudah bikin penasaran hehehe, btw miris memang kalau melihat kenyataan seperti itu. Semoga bukunya bermanfaat dan laris tentunya π amiiiin.
salut dengan sepak terjangnya mas jodie nih,bisa nginspirasi yang lain,dengan caranya masing-masing tentunya..
iya//ya padahal kurang cantik apa burung cendrawasih..kurang ajaib gmn burung kakak tua.. jd murung jg..moga niatnya joss
baru ngeh kalo burung Indonesia jadi terbelakang ya Mas π³ semoga dengan usaha yang telah berjalan, akan ada hasil yang bisa buat burung Indonesia jadi semakin di depan *iklan mode on*
selamat malam & selamat beristirahat
-salam hangat-
Indonesia jauh lebih indah dan bervariasi kekayaan alamnya, baik biotik maupun abiotik.. π
Ide yang bagus,indonesia harus maju
Wah, senang sekali membaca (singkat) cerita menarik tersebut.
Tapi……sedikit koreksi. Poksay, atau poksai (Garrulax spp.), adalah taksa burung di Indonesia. kenapa taksa? karena ada 5 jenis poksai di Indonesia: poksai kuda, poksai mantel, poksai jambul, poksai hitam, poksai genting dan poksai sumatera (?). jenis-jenis ini semuanya tersebar di Indonesia bagian barat (Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali), merupakan kelompok burung Timaliidae yang anggota (jenis-jenisnya) tersebar di kawasan Asia.
Untuk poksai sumatera – seperti namanya, jenis ini endemik (hanya terdapat) di Pulau Sumatera – dan menjadi lebih penting karena jenis ini secara global terancam punah dengan status Rentan (Vulnerable) oleh Badan Konservasi Dunia (IUCN). Lebih lengkap ttg poksai sumatera coba di cek di http://www.burung.org/detail_burung.php?id=122&op=burung
sedangkan kenari, kita punya kenari melayu atau Serinus estherae, meskipun bukan jenis endemik Indonesia karena juga terdapat di Philippina, jenis ini kemungkinan adalah burung-sebaran terbatas (BST) – bingung y? – begitu sudah …
untuk Garuda. ‘jenis’ ini sebenarnya hanya mitos, yang kemudian diangkat menjadi lambang negara kita yang tercinta ini. Garuda terinspirasi oleh jenis elang jawa, yang endemik Pulau Jawa. elang jawa juga adalah satwa nasional kita. Namun sayangnya, seperti banyak jenis burung di Indonesia, elang jawa ini terdesak dengan hilangnya habitat yang sesuai, lihat di http://www.burung.org/detail_burung.php?id=15&op=burung
memang betul, dengan 1.598 jenis yang tersebar di seluruh pelosok negri, Indonesia menjadi penting (negara dengan peringkat ke-lima jenis burung terbanyak di dunia, peringkat pertama untuk jumlah jenis burung-sebaran terbatasnya). Dan dari sekian banyak itu, ada jenis-jenis prioritas yang harus di’dahulu’kan.
Yuk, sama-sama singsingkan lengan (masih ingat jargon ini ‘kan?) untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik
yup.. kalo masalah materi semuanya pada TIm Geonesia sebagai penulis.. ^^ saya cuman tukang fotonya hehe.. btw, thanks atas koreksinya.. ‘n buku ini masih dalam tahap pre lay-out – semuanya masih bisa berubah, thanks dan salut untuk komunitas pelestari satwa terutama burung di Indonesia.. mantaaaap… maju terus dan lestari alam Indonesia!
Alhamdulillah … saya bersyukur kita punya Mas Joddie dkk yang punya ide menerbitkan buku kekayaan fauna Indonesia, khususnya burung. Saya dukung, Mas. Itu yang di postingan, hasil jepretan Mas Joddie? Keren lho.
Wah blognya bagus bro, artikelnya juga bagus2 setuju aku π
kurang gemar burung…
tapi gemar mbaca artikelnya, hehehe
satwa indonesia keren2 benere ga kalah ma satwa import……. kalo burung aku suka tapi ga suka ngerawatnya ga sabar hehehe.mending ikan
wow…mantap keren banget tuh mas joddie
betul-betul langkah yang hebat
saya aja ga kepikiran sampe disana
anyway, bagi juga donk poto anak gadis tetangga sebelahnya, hehehe…
Indonesia adalah negeri yang KAYA, alangkah bijaksana jikalau pemerintah membantu penelitian untuk menguak segala kekayaan itu….
kelihatannya ada beberapa gambar burung seperti kena blitz
tapi secara keseluruhan oke banget
kenapa judulnya tidak menggunakan kata “INDONESIA”?
dan keterangannya terlalu singkat
ato itu cuma sebagian aja yang ditampilkan ya?
yeps.. beberapa memang belum sempurna, btw.. ini masih pre-layout sebenernya – belon layout yg sesungguhnya.. ^^ masih banyak kosongnya..
btw, sebenernya bukan blitz bang.. ^^ tapi sinar matahari – hehe.. abis burungnya gak mau diatur sih.. gak mau disuruh geser sana atau geser sini.. hihi.. (susah euy)
Upaya yang sangat bagus untuk didukung nih. Aku punya beberapa foto burung di Indonesia. Kalau perlu bisa dipakai gratis. Untuk jenis-jenis burung terancam punah di Indonesia, keterangannya dapat diperoleh di website Burung Indonesia: http://www.burung.org/list_db.php?op=burung Sekadar saran, nama-nama burungnya sebaiknya distandarkan dengan mengacu pada penamaan burung yang ada di checklist/daftar nama burung di indonesia atau buku seri panduan lapangan burung-burung di Indonesia yang dikeluarkan oleh LIPI dan BirdLife Indonesia. Ada tiga buku untuk Indonesia: Burung-burung di Kawasan SUmatera, Jawa, Bali dan Kalimantan; Burung-burung di Kawasan Wallacea (Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara); dan Burung-burung di Kawasan Papua. Berikut tautan untuk keterangan buku-buku tersebut: http://www.burung.org/list_merchandise.php?mn=merch&cat=0&pg=8&n=0 Salam.
mantaaaaap… thanks.. ^^ langsung menuju TKP..
Seneng membaca artikel di sini. Sampai habis. Content-nya menunjukkan aktivitas yang serius, dan berbobot. Mari kita lestarikan flora dan fauna Indonesia tercinta.
menunggu cerita inspirasi selanjutnya
saluttt…. keren banget…. aku juga pengen menjelajah alam Indonesia sambil jepret-jepret… semoga sukses dengan bukunya, saya mendukung dan mendoakan dari sini…
kereenn mas!! yang kayak gini neh yang patut ditiru ama anak muda lainnya, do something for Indonesia.. semangat yah mas,, i’m proud of u.. π
waaaaaaaah slalu inspiratif y ceritanya bikin melek mata hati sbagai bangsa indonesia, namanya juga cerita inspirasi he…
aku do’ain slalu menemukan inspirasi2 baru u/ bagi2 k kita smua y mas…
aku pasti beli bukunya buat keponakanku
satu upaya yg harus mendapatkan apreasiasi nih.
saya memperkenalkan alam semesta kepada anak2 saya melalui berbagai buku2 ilmiah populer. dan bersyukur klo buku2 tsb dlm artikel ini segera terpajang di toko2 buku..
Subhanallah.. selamat yah mas, semoga sukses π dan jejaknya diikuti oleh genrasi selanjutnya. termasuk saya yang sudah tua π
Sampeyan kapan ngbloge…??? π
Owh ya, tentang niat saya Insya Allah saya udah ada link untuk k KBRI (melihat saudara2 saya yang ada dipenampungan) terus, saya kirim satu artikel lagi untuk lomba. Makasih sebelumnya
Yah, tak bisa ngefoto saya, berikan semangat aja, lanjutken! he..
rasanya ga smeua jawaban seperti jawaban ini kok. klo adikku ditanya, jawabannya pasti kukur, perit, cucuk, dsb nya wkwkkw
Mas Joddie, laptopku bisa buka blogmu π Alhamdulilah.. Tahu gak pake apa? pake goole chrome gak nyangka banget π weh, kalau pake mozila, di blogspotku, banner cerita inspirasipun gak boleh ke buka (jiah, aku seneng banget nih…) π
sama dong briii juga…kalau daru huns banner dan blognya nda kebuka kakanda..kenapa bisa begitu iaaaa..aioo kenapaaaa^^
dari reviewnya kakanda jadi tertarik membaca “burung”
ini fotonya jalak balii kakanda
http://www.flickr.com/search/?q=jalak%20bali&w=all
inii fotonyaaa si cendrawasiihh^^
http://www.flickr.com/photos/arthur_siahaan/481279321/
KEREN….
salam kenal,
permisiii..maaf mw tanya…
jika ingin membeli buku ini dimana ya?
di toko gramedian ada tidak ya?
trima kasiiiihhhh
maaf mbak, karena beberapa hal, distribusi dalam negeri ditunda dulu, tetapi buku ini sudah beredar di beberapa negara, diantaranya australia dan selandia baru
haru.
sukses ya.
emang ‘burung kenari’ juga bukan burung yang ada di Indonesia ya???
wahhhhhhhhhhhh mantab mantab salam lestari n gubraaaakkk
klo ad info2 yg keren bagi2 lagi dunk ama yg d malang thanks
dimana buku ini bisa saya dapatkan ?