Lahir di Solo, pernah 8 tahun tinggal di Bali. Pensiunan abadi sekaligus Web Programmer & owner di Gravis Web Design, juragan CeritaInspirasi.net, PEPeku.com, IlmuPengetahuan.org, Akun.biz, Travelindonesia.org, dan puluhan web lainnya. iOS & Android apps developer, PHP & jQuery engineer, UI designer, tukang foto keliling, hobi maen drum & kibor, internet marketer & SEO master (katanya), writer & editor buku, servis TV & radio, benerin genteng, gali sumur, tukang pijet, serta beberapa side job gak penting lain. Biasanya naik sepeda gayung atau malah jalan kaki. Hobi keliling Indonesia, bongkar-pasang komputer, penikmat seni, suka hal-hal baru, absolutely free-man, dan yang penting suka sambel dan masakan Jawa.
Seorang lelaki, secangkir kopi, dan lamunan sore hari
Kemaren malem, waktu membuka buku-buku lamaku yang tertumpuk lesu di pojok ruangan, aku nemu puisi singkat yang mengingatkanku untuk kembali mengucap ‘terima kasih’ kepada Yang Esa.. Sekalipun singkat, Aku nemu makna yang dalem banget dari barisan-barisan kata ini :
.
Not more of light, I ask God – but eyes to see what is;
Not sweeter songs – but power to hear the present melodies;
Not greater strenght – but how to use the power that I possess;
Not more of love – but skill to turn a frown to a caress.
Kalo diterjemahkan, kurang lebihnya jadi seperti ini :
Bukan cahaya lebih terang yang kuminta ya Tuhan – tetapi mata yang lebih jeli untuk melihat.
Bukan pula lagu yang lebih indah – tetapi kemampuan untuk mendengar setiap nada yang sedang dimainkan.
Bukan pula kekuatan yang lebih besar – tetapi kemampuan untuk menggunakan seluruh daya yang aku miliki.
Bukan pula kasih yang lebih – tetapi kemampuan untuk membalikkan kemarahan menjadi pelukan mesra.
(Florence Holbrook)
.
alhamdulillah ….hatiku tambah sejuk …
Jadi teringat sesuatu yg berbunyi: I wish you enough. bukan sesuatu yg berlebihan namun yang secukupnya. Hmm… menjadi bahan perenungan di minggu siang ini.
Happy Sunday Joddie.
@ibnukus & @G : makasih buat komen dan kunjungannya.. semoga aja kesejukan dan perenungan ini dapat selalu berkelanjutan..
Bagus kata2 hikmat itu…
p/s : aku kepingin mau ke bali, tp seperti kata teman2, agak sukar utk mencari makanan halal di sana…mungkin joddie boleh jelaskan kepada ku..
tq
@Ada sebenernya mudah kok cari makanan halal di sini, setahuku mayoritas restoran terkenal disini selalu memasang label ‘halal’ pada menunya (karena pemiliknya biasanya muslim juga), lagian kalau makanan yang tidak, biasanya diberi label ‘masakan bali’ (atau sejenisnya) – sedangkan kalau masakan / restorannya berlabel ‘masakan jawa’ atau ‘masakan padang’ sudah pasti halal..
wah mantap kali ..
life is a miracle .. for it is when you a find it beautiful.
thanks..
Indahnya nikmat Syukur. Kadang kita lupa sudah begitu banyak nikmat Allah yang kita terima. Terima Kasih pencerahannya
siip . . . . thank you for sharing
god bless you
thanks for sharing 🙂