Lahir di Solo, pernah 8 tahun tinggal di Bali. Pensiunan abadi sekaligus Web Programmer & owner di Gravis Web Design, juragan CeritaInspirasi.net, PEPeku.com, IlmuPengetahuan.org, Akun.biz, Travelindonesia.org, dan puluhan web lainnya. iOS & Android apps developer, PHP & jQuery engineer, UI designer, tukang foto keliling, hobi maen drum & kibor, internet marketer & SEO master (katanya), writer & editor buku, servis TV & radio, benerin genteng, gali sumur, tukang pijet, serta beberapa side job gak penting lain. Biasanya naik sepeda gayung atau malah jalan kaki. Hobi keliling Indonesia, bongkar-pasang komputer, penikmat seni, suka hal-hal baru, absolutely free-man, dan yang penting suka sambel dan masakan Jawa.
Seorang lelaki, secangkir kopi, dan lamunan sore hari
“Dalam dengung sinar-sinar, aku coba membiarkan jari-jari ini bergerak liar. Bukan belajar menulis sebenarnya.. hanya belajar berpikir, belajar mendengar, dan belajar berucap. Mengenai kata-kataNya yang setiap pagi menghampiriku.. selama hampir tiga dekade ini. Aku tahu mungkin terlalu lama menunggu mawar-mawar itu muncul kembali untuk mengharumkan taman ini. Atau, mungkinkah gersang si tanah atau kerasnya cahaya yang menggugurkannya? Aku kurang tahu, dan memang belum diberi tahu, atau memang tidak mau tau? Entah.. ”
Jadilah terang dan pagi.. Hari ke sepuluhribu.
Aku berjalan. Melihat dunia manusia berkecamuk di sana. Saling melepaskan amarah, tentu, di bawah kendali iblis yang menguasai sisi-sisi dendamnya. Dunia berteriak, dunia tidak mau disalahkan, dunia tenggelam. Jaman menghitam. Surealis?? Ah, aku lebih nyaman menyebutnya sebagai pragmatis. Karena gelap bukan gelap, dan setiap cahaya bukan berarti terang. Paradox.. paradox.. para.. dog!
Jadilah terang dan pagi.. Hari ke sepuluhribusatu.
Rohku menerobos waktu. Seorang anak aku rasuki dan dari kedua matanya aku pancarkan aura-aura bintang. Aku buang segala logikanya dan aku bangkitkan bilah-bilah hatinya, kujadikan insting dan perasaannya menjadi algoritma tertinggi dalam setiap laku langkahnya. Iblis berusaha merebut raganya, tetapi aku telah berhasil menguasai jiwanya. Iblis menguasai mulutnya, tetapi aku memiliki suaranya.
Jadilah terang dan pagi.. Hari ke sepuluhribusepuluh.
Aku buat mulutnya berteriak. Aku sumpal otaknya dengan jerami-jerami api suci. Aku tegakkan kepalanya agar setia memandang langit. Perlahan namun pasti, suaranya mulai mendengungkan lagu-lagu ruh.. aku paksa dia untuk berucap..
“Aku akan berkata damai, saat mereka berteriak perang..
Aku akan berucap maaf, saat mereka berteriak hukum..
Aku akan bersuara kasih, saat mereka berteriak benci..
Aku akan beradi lupakan, saat mereka berteriak balaskan..
Aku akan berujar ampuni, saat mereka berteriak hancurkan..
Aku akan berima manusia, saat mereka berteriak anjing..
Aku akan berkata malaikat, saat mereka bersuara iblis..”
Jadilah terang dan pagi.. Hari ke sepuluhribuseratus…
Aku biarkan dunia melihat burung-burung yang mematuk tangkai-tangkai jerami. Memunguti bulir-bulirnya, lalu terbang menjangkau setiap batu-batu di hati. Aku biarkan bulir-bulir gandum itu berakar dan bertumbuh. Walau kering, aku tahu betul, suatu saat baja pun mampu akan dia pecahkan. Yup! seperti kaca. Sebab, cahaya-cahaya fajar ada di atas bulir-bulir tersebut, pagi akan selalu hadir untuk daun-daunnya, dan air kekudusan selalu mengaliri akarnya.
Jadilah terang dan pagi.. Hari ke sebelasribu…
Aku beristirahat, bukan tertidur, bukan pula mati. Hanya sekedar menunggu mawar-mawar itu bangkit kembali, menaburkan aroma harumnya di tengah ketulusan dan kesucian melati. Dia akan datang.. Dia akan hadir.. sebentar lagi..
(Seperti daun-daun di tengah pijaran sekam, Ia tetap akan di sana, karena memang di situlah tempatNya.. 24 November 2012)
Wa.. bahasmu berat nian bang, aku yang lupa kalau tulisanmu memang begini atau aku yang enggak inget aku pernah baca tulisanmu atau sudah semakin seriusnya tulisanmu, atau aku emang gak ngerti ini ngomongin apa :D, sempatin diri untuk keep posting in your blog, blog pribadi 😀
hehe.. cukup dibaca aja, gak perlu dipahami.. malah mumet nanti 😀
ngomong opo toh mas? ra mudeng @_@ otak aku ga sanggup memahaminya.. nungguin mawar toh? beli aja di toko bunga, ato mo nungguin mawar yang aku tanam di halaman? *mulai ga nyambung*
“cukup dibaca aja,gak perlu dipahami” nice words hehehhehe